BOLEHKAHMENDENGARKAN MURROTAL AL QUR'AN SAAT TIDUR Oleh USTAD Syaiq Reza Bassalamah
The study aimed to determine the effectiveness of listening murattal Al Qur’an in increasing concentration capability. Subjects in this study were the girls students of Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung, 18-20 years old, with GPA is above 3,00. The measurement of this study is using Digit Span test. The data were analyzed by using a statistical parametric T test. The mean score of concentration gained by the experimental group subjects before treatment was10,4, and after treatment was 11,2. While the mean score of the control group subjects before treatment was 11, and after treatment was 11,4. The result can be interpreted that there was mean differences between the experimental group and the control group before and after treatment. It means that listening murattal is effective in increasing the capability of concentration. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free 120 PENDAHULUAN Konsentrasi merupakan bagian penting dalam kehidupan manusia. Kon-sentrasi berkaitan dengan usaha individu dalam memfokuskan perhatiannya ter-hadap suatu objek, sehingga individu dapat memahami dan mengerti objek yang diperhatikannya. Konsentrasi dapat me-ngurangi terjadinya divided attention perhatian yang terpecah. Divided atten-tion terjadi karena pikiran dalam mema-hami masalah saling berkompetisi dan memecah perhatian Crick & Koch, 2003. Perhatian individu akan mudah beralih dari suatu objek ke objek lain apabila individu tersebut tidak dapat berkonsentrasi. Hal ini menyebabkan individu kurang mampu memahami suatu objek secara utuh. Hal ini dikarenakan adanya proses Long Term Potential LTP dan Long Term Depres-sion LTD. LTP dan LTD adalah suatu proses asosiasi neuron dalam otak. Neuron-neuron yang ada dalam korteks manusia akan saling berkoalisi dan juga berkom-petisi. Neuron-neuron yang saling berkoa-lisi akan saling membantu dan menguatkan proses sinapsis antar maeraka. Sedangkan neuro-neuron yang berkompetisi akan saling melemahkan. Proses ini akan meng-hasilkan koalisi neuron sebagai pemenang. Koalisi neuron yang menang akan mem-berikan pengalaman belajar Crick, F. & Koch, C, 2003. Konsentrasi yang baik juga menjadi salah satu faktor yang dapat membawa PENGARUH MENDENGARKAN MURATTAL AL QURAN TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN KONSENTRASI Very Julianto, Rizki Putri Dzulqaidah, Siti Nurina Salsabila UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Jl. Nasution 105 e-mail very_psi07 Abstract The study aimed to determine the effectiveness of listening murattal Al Qur’an in increasing concentration capability. Subjects in this study were the girls students of Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung, 18-20 years old, with GPA is above 3,00. The measurement of this study is using Digit Span test. The data were analyzed by using a statistical parametric T test. The mean score of concentration gained by the experimental group subjects before treatment was10,4, and after treatment was 11,2. While the mean score of the control group subjects before treatment was 11, and after treatment was 11,4. The result can be interpreted that there was mean differences between the experimental group and the control group before and after treatment. It means that listening murattal is effective in increasing the capability of concentration. Keywords concentration, murattal, Al Quran Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh mendengarkan murattal Al Qur’an terhadap peningkatan kemampuan konsentrasi. Subyek penelitian adalah mahasiswa perempuan Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung, yang berusia 18-20 tahun dan memiliki IPK diatas 3,00. Pengukuran menggunakan tes Digit Span. Data dianalisa dengan menggunakan statistik parametrik T test. Nilai rata-rata skor konsentrasi subyek dalam kelompok eksperimen sebelum perlakuan adalah 10,4, sedangkan setelah perlakuan adalah11,2. Sedangkan perolehan skor rata-rata subyek pada kelompok kontrol sebelum perlakuan adalah 11 dan setelah perlakuan 11,4. Nilai rata-rata tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nilai rata-rata antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pada kondisi sebelum dan setelah perlakuan. Hal ini menunjukkan bahwa mendengarkan murattal Al Qur’an berpengaruh pada peningkatan kemampuan konsentrasi. Kata kunci konsentrasi, murattal, Al Quran Pengaruh Mendengarkan Murattal Al Quran Terhadap Peningkatan Kemampuan Konsentrasi Very Julianto, Rizki Putri Dzulqaidah, Siti Nurina Salsabila 121 keberhasilan dalam prose pembelajaran. Konsentrasi menjadi kunci dalam proses memori baik saat menyimpan informasi atau saat mengeluarkan informasi Nur-yana, 2010. Individu yang mengalami gangguan dalam konsentrasinya menjadi kesulitan dalam memfokuskas konsentrasi-nya. Hal ini membuat individu tersebut membutuhkan waktu lebih lama dalam menangkap informasi yang disampaikan Aini, 2012. Konsentrasi merupakan keadaan pikiran atau asosiasi terkondisi yang diak-tifkan oleh sensasi di dalam tubuh. Sese-orang memerlukan kondisi yang rileks dan suasana yang menyenangkan untuk meng-aktifkan sensasi tersebut. Apabila kondisi tegang atau stres dapat membuat aktivitas berpikirnya tidak maksimal Dennison, 2008. Kecemasan dan ketegangan baik ketegangan otot maupun ketegangan piki-ran dapat mempengaruhi tingkah laku. Hal ini menyebabkan individu menjadi stres dan tidak nyaman dalam memproses informasi yang ada Aini, 2012. Pada saat stres terjadi peningkatan kadar kortisol yang akan mengganggu aktivitas dari hippocampus yang berakibat menurunkan kemampuan konsentrasi McEwen, 1998. Konsentrasi tertinggi apa bila seseorang tersebut dalam kondisi gelombang theta 3Hz – 7Hz. Otak menciptakn LTP dalam bentuk gelombang theta Kalat, 2007.Gelombang theta sering terekam pada korteks parietal dan juga korteks temporan pada anak-anak. Gelom-bang theta banyak dihasilkan pada saat melakukan berbagai kegiatan keagamaan Julianto, 2011; Schiffer, 2003; Guyton & Hall, 2000; Garrett, 2003. Kesulitan dalam berkonsentrai ba-nyak disebabkan oleh ketegangan otot dan juga ketegangan pikiran. Goldfried dan Davidson dalam Aini, 2012 menyatakan bahwa relaksasi adalah salah satu teknik dalam terapi perilaku untuk mengurangi ketegangan dan kecemasan. Individu yang mengalami ketegangan dan kecemasan akan mengakibatkan aktifnya sistem saraf simpatetis. Relaksasi dapat menekan rasa tegang dan cemas dengan cara resiprok, sehingga timbul counterconditioning dan penghilangan Prawitasari, 1988. Relak-sasi sendiri adalah kembalinya satu otot pada keadaan istirahat setelah mengalami kontraksi atau peregangan atau suatu kea-daan tegangan rendah tanpa emosi yang kuat Chaplin, 1968. Perkembangan ter-baru menunjukkan bahwa relaksasi bisa di-kombinasi dengan dzikir. Metode ini di-kenal dengan relaksasi religius Abdur-rochman dkk, 2008. Dr. Al Qadhi Syakir, 2014, melalui penelitiannya yang panjang dan serius di Klinik Besar Florida Amerika Serikat, berhasil membuktikan hanya dengan mendengarkan bacaan ayat-ayat Al-Qur’-an, baik mereka yang bisa berbahasa Arab maupun bukan, dapat merasakan perubah-an psikologis yang sangat besar. Penurun-an depresi, kesedihan, ktenangan jiwa, menangkal berbagai macam penyakit me-rupakan pengaruh umum yang dirasakan orang-orang yang menjadi objek pene-litiannya. Penelitiannya ditunjang dengan bantuan peralatan elektronik terbaru untuk mendeteksi tekanan darah, detak jantung, ketahanan otot, dan ketahanan kulit terhadap aliran listrik. Dari hasil uji coba-annya ia berkesimpulan, bacaan Al-Qur’an berpengaruh besar hingga 97% dapat melahirkan ketenangan jiwa dan penyem-buhan penyakit. Penelitian Dr. Al Qadhi ini diperkuat pula oleh penelitian lainnya yang dilaku-kan oleh dokter yang berbeda. Dalam laporan yang disampaikan dalam Kon-ferensi Kodekteran Islam Amerika Utara pada tahun 1984 disebutkan, Al-Qur’an terbukti mampu mendatangkan ketenangan sampai 97% bagi mereka yang mendengar-kannya. Kesimpulan hasil uji coba tersebut diperkuat lagi oleh penelitian Muhammad Salim yang dipublikasikan di Boston. Objek penelitiannya terhadap 5 orang sukarelawan yang terdiri dari 3 pria dan 2 wanita. Kelima orang tersebut sama sekali tidak mengerti bahasa Arab dan mereka pun tidak diberi tahu bahwa yang akan diperdengarkannya adalah Al-Qur’an. Psympathic, Jurnal Ilmiah Psikologi Juni 2014,Vol. 1, Hal 120 - 129122 Penelitian yang dilakukan se-banyak 210 kali ini terbagi dua sesi, yakni mem-bacakan Al-Qur’an dengan tartil dan membacakan bahasa Arab yang bukan dari Al-Qur’an. Kesimpulannya, responden mendapatkan ketenangan sampai 65% ketika mendengarkan bacaan Al-Qur’an dan mendapatkan ketenangan hanya 35% ketika mendengarkan bahasa Arab yang bukan dari Al-Qur’anSyakir, 2014. Hal ini sesuai dengan firman Allah, “Dan apabila dibacakan Al Qur'an, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikan-lah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat. QS. 7204”. Dengan menurunnya kecemasan dan ketegangan yang dialami seseorang maka diharapkan dapat meningkatkan konsen-trasi. Penelitian ini bertujuan untuk menge-tahui seberapa besar pengaruh mendengar-kan murattal terhadap pe-ningkatan ke-mampuan konsentrasi. Hipotesisnya adalah terdapat perbedaan kemampuan konsen-trasi antara individu sebelum diperdengar-kan murattal dan setelah diperdengarkan murattal. METODE PENELITIAN Variabel Penelitian Variabel independen adalah Murattal Al Quran. Sementara, variabel dependen-nya adalah kemampuan konsentrasi. Definisi Operasional Murattal Al Quran Murattal adalah pembacaan ayat Al-Quran dengan mengguanakan tajwid yang benar dan berirama. Murattal yang dijadikan eksperimen adalah ayat-ayat Al-Quran yang dipilih sendiri oleh subjek, yang mana akan diperdengarkan selama tes berlangsung. Kemampuan Konsentrasi Konsentrasi adalah kemampuan individu memusatkan perhatiannya ter-hadap sesuatu objek sehingga dapat mengingat sesuatu dengan baik. Subjek Penelitian Peneliti mengambil 10 subjek penelitian dengan kriteria sebagai berikut 1. Jenis kelamin perempuan 2. Usia 18-20 tahun 3. IPK ≥ 3,00 Instrumen Penelitian Penelitian ini menggunakan alat ukur, yaitu tes digit span forward dan backward dari subtes Wechsler Intelegensi Scale. Digit span forward berjumlah 9 soal dan digit span backward berjumlah 8 soal. Penelitian-penelitian sebelumnya menun-jukkan tes digit spanforward dan back-ward valid dan reliabel Nanik, 2009; Huwae,2008. Desain Penelitian Desain penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimental-kuasi quasi-experimental design Pretest-Post-test Control Group Design. Rancangan Pretest-Posttest Control Group Design digunakan untuk menguji efek suatu perlakuan terhadap variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan cara mem-bandingkan hasil pretes dan posttest variabel dependen pada kelompok eksperimen Shaughnessy, 2006. Pretest menginformasikan kemampuan awal initial position para subjek sebelum dilakukan penelitian. Menurut Robinson Seniati, 2011, konstansi terjadi karena skor variabel terikat adalah skor hasil posttest dikurangkan dengan hasil pretest setiap skor yang diperoleh adalah peningkatan atau penurunan variabel terikat akibat dilakukannya skor post-test lebih besar dari pre-test, maka dapat disimpul-kan bahwa mendengarkan murattal dapat meningkatkan konsentrasi belajar Prosedur Penelitian 10 subjek penelitian dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok penelitian dari masing-masing kelompok diberikan pretestberupa tes digit span forward dan Pengaruh Mendengarkan Murattal Al Quran Terhadap Peningkatan Kemampuan Konsentrasi Very Julianto, Rizki Putri Dzulqaidah, Siti Nurina Salsabila 123 digit span backward. Pretest pada masing-masing kelompok diberikan secara ter-pisah. Tes digit span forward diberikan hingga maksimal 9 kali percobaan. Angka-angka dikatakan dengan jarak 1 detik, dan subjek penelitian diminta mengucapkan kembali deretan angka yang telah dibaca-kan sebelumnya. Kemudian tes digit span backward diberikan hingga maksimal 8 kali percobaan. Angka-angka dikatakan dengan jarak 1 detik, dan responden diminta mengucapkan kembali secara terbalik dari urutan dari angka paling belakang hingga angka paling depan pada deretan angka yang telah dibacakan sebelumnya. Pada kelompok eksperimen diberi-kan perlakuan berupa mendengarkan murottal Al Quran selama 30 menit. Setelah diberikan perlakuan, subjek pada kelompok eksperimen diberikan posttest berupa mengerjakan kembali tes digit span forward dan digit span backwardseperti yang dilakukan saat pretest. Pada kelompok kontrol tidak diberi-kan perlakuan. Subjek penelitian diberikan posttestdengan mengerjakan kembali tes digit span forward dan digit span backwardseperti yang dilakukan saat pretest. Analisis Data dikumpulkan dan dianalisis secara kuantitatif menggunakan uji statis-tika t test digunakan untuk menguji signifikansi perbedaan pada data berskala ukur interval, yaitu perbedaan antara mean µ populasi dengan nilai yang diperoleh dari sampel Siegel, 1992; Sudjana, 2005. HASIL Tabel 1. Hasil Penelitian Kelompok Eksperimen NOPretest Posttest 1 10 15 2 10 10 3 12 9 4 10 10 5 Tabel Penelitian Kelompok Kontrol NOSEBELUM SESUDAH 1 14 12 2 8 10 3 8 9 4 13 14 5 Poin pada tabel hasil penelitian kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diatas didapatkan dari hasil penjumlahan antara skor digit span forward dandigit spanbackward dari subtes Wechsler Intelegensi tersebut ialah jumlah angka terakhir yang mampu dilafalkan dengan benar oleh subjek penelitian. Analisis Deskriptif Nilai Pretest Posttest KE KK KE KK Rata-rata 10,4 11 11,2 11,4 Varians0,8 8 5,7 3,8 baku Jumlah Siswa 5 5 5 5 Nilai Tertinggi 12 14 15 14 Nilai Terendah 10 8 9 9 Tabel Pretest Dan Posttest Antara Kelompok Eksperimen Dan Kelompok Kontrol Keterangan KE = Kelompok Eksperimen KK = Kelompok Kontrol Psympathic, Jurnal Ilmiah Psikologi Juni 2014,Vol. 1, Hal 120 - 129124 Gambar 1. Grafik Hasil Dari tabel tersebut diketahui bahwa rata-rata untuk pretest kelompok ekspe-rimen adalah 10,4, sedangkan posttest kelompok eksperimen adalah 11,2 artinya rata-rata pretest kelompok eksperimen lebih kecil dari rata-rata posttest kelompok eksperimen, hal ini membuktikan bahwa setelah diberikan perlakuan mendengarkan murattal, konsentrasi akan meningkat. Simpangan baku pretest kelompok ekspe-rimen adalah 0,89; sedangkan simpangan baku posttest kelompok eksperimen adalah 2,3. Dan variansi untuk pretest kelompok eksperimen adalah 0,8, sedangkan variansi untuk posttest kelompok eksperimen ada-lah 5,7. Rata-rata pretest kelompok kontrol adalah 11, sedangkan rata-rata posttest kelompok kontrol adalah 11,4, artinya tingkat konsentrasi meningkat setelah dilakukan pengujiankembali. Simpangan baku pretest kelompok kontrol adalah 2,8; sedangkan simpangan baku posttest kelompok kontrol adalah 1,9. Dan variansi pretest kelompok kontrol adalah 8, sedangkan variansi posttest kelompok kontrol adalah 3,8. Keterangan  Rata-rata adalah hasil penjumlahan nilai-nilai anggota sebuah kelom-pok ∑Xn dibagi jumlah anggota kelompok tersebut.  Varians adalah ukuran-ukuran ke-ragaman data statistic yang paling sering digunakan.  Simpangan Baku adalah akar kuadrat dari varians Uji normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Untuk menguji norma-litas digunakan uji Chi-Kuadrat. Tabel 4. Nilai Chi Kuadrat Variabel Dbχhitung χtabel Ket. Kemampuan awal pretest 1 NormalKemampuan akhir posttest 1 NormalUntuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal,χ2hit<χ2tabel. Dari data tersebut diperoleh bahwa a. Pretest χ2hit= <χ20,051= artinya data berdistribusi normal. b. Posttest χ2hit= = artinya data berdistribusi normal Uji Homogenitas Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui varians antar menguji homogenitas varians digunakan uji-F. Tabel 5. Nilai F Variabel ffKeteranganKemampuan awal pretest Homogen Kemampuan akhir posttest Homogen Untuk mengetahui apakah data tersebut homogen, Fhit< data tersebut diperoleh bahwa a. Pretest Fhit= Sebagianorang berkata kepadaku, "Dia tidak bisa tidur kecuali dengan mendengarkan Al Quran (murottal)". Maka jika memang demikian keadaannya TIDAKLAH MENGAPA. (Yakni) jia dia seraya berbaring dan dia menunggu untuk tidur serta tidak dalam keadaan sibuk, maka mendengarkannya tidaklah mengapa.
Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin ditanya “sebagian orang mendengarkan Qur’an sebelum tidur, atau juga ketika sedang sibuk mengerjakan yang lain. Apakah ini adab yang baik dan bagaimana hukumnya?” Beliau menjawab هذا ليس من الآداب، ليس من الآداب أن يتلى كتاب الله ولو بواسطة الشريط وأنت متغافل عنه، لقول الله تبارك وتعالى { وَإِذَا قُرِئَ الْقُرْآنُ فَاسْتَمِعُوا لَهُ وَأَنْصِتُوا } “mendengarkan murrattal sambil mengerjakan yang lain ini bukan adab yang baik. Bukan adab yang baik terhadap Al Qur’an jika Al Qur’an dibacakan lalu ia sibuk mengerjakan yang lain, berdasarkan firman Allah Ta’ala yang artinya Jika dibacakan ayat Qur’an maka dengarkanlah dan diamlah QS. Al A’raf 204” Lalu beliau mengatakan بعض الناس يقول لي لا ينام إلا على سماع القرآن، إذا كان كذلك فلا بأس إذا كان مضطجعاً ينتظر النوم ما عنده شغل، فيستمع هذا لا بأس به، ومن استعان بسماع كلام الله، على ما يريد الإنسان من الأمور المباحة، لا بأس ليس هناك مانع “Sebagian orang berkata kepadaku saya tidak bisa tidur kecuali dengan mendengar Al Qur’an. Jika demikian maka tidak masalah. Jika ia sudah berbaring, menunggu tertidur dan tidak mengerjakan apa-apa lalu ia mendengarkan Al Qur’an, maka tidak mengapa. Dan meminta pertolongan dengan kalamullah Al Qur’an untuk perkara-perkara mubah yang diinginkan, hukumnya mubah. Tidak ada masalah”. Liqa Baabil Maftuh, 146/9 Post navigation
MendengarkanAl Qur'an saat tidur itu banyak manfaatnya seperti mampu membuat kepala menjadi fresh, kemudian otak dan saraf menjadi lebih hidup karena diaktifkan kembali oleh bacaan-bacaan Al-Quran. Untuk itu umat Islam dianjurkan untuk rutin mendengarkan Al-Quran atau Murotal karena sebagian yang ingin menghafal Al-Quran harus banyak
p>Merapi eruption in 2010 in Yogyakarta caused people losing their homes and triggering traumatic effect. Elderly is one of victims that vulnerable to psychological problem. The common psychological late respons due to disaster is insomnia. The impacts of insomnia are decrease the level of immunity, increase mortality and decrease quality of life, thus it needs to be solved. One of the solution is by listening murotal Al-Qur’an that will give relaxation effect. The study was aimed to know the effectiveness of listening murotal Al-Qur’an to the changing of elderly insomnia level in shelter Dongkelsari, Sleman, design of study was a quasy experimental pre post test with control group. Technique of taking sample was probability sampling and it was found that there were 37 elderly who live in shelter Dongkelsari Sleman Yogyakarta that fulfilled the inclusion criteria. Research instrument which was used to measure insomnia level is KSPBJ questionnaire rating scale and to listen for murotal Al-Qur’an Ar-Rahmaan was used laptop and speaker. The duration of listening murotal Al-Qur’an was 8 days with 12 minutes for each day. Data analysis was used paired samples t test and independent samples t test. The level of insomnia for control group pre test and post test is in moderate insomnia by the mean ± SD each of them is ± and ± p> and for intervention group there was a changing from moderate insomnia to mild insomnia by the mean ± SD each of them is ± and ± p0,05 dan kelompok intervensi terjadi perubahan derajat insomnia dari insomnia sedang menjadi insomnia ringan dengan and for intervention group there was a changing from moderate insomnia to mild insomnia by the mean ± SD each of them is ± and ± p0,05 yang berarti bahwa, karakteristik responden pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol tersebut semuanya homogen. Data kemudian diuji dengan menggunakan paired samples t test dan independent samples t DAN BAHASANKarakteristik RespondenKarakteristik responden penelitian ini meliputi usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan, status pernikahan, status tinggal bersama dan kunjungan keluarga. Responden penelitian ini adalah lansia yang tinggal di selter Dongkelsari Sleman Yogyakarta dan telah memenuhi kriteria inklusi sebanyak 37 lansia, kemudian dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok intervensi berjumlah 19 lansia dan kelompok kontrol berjumlah 18 lansia, dapat dilihat pada Tabel umum karakteristik responden berdasarkan derajat insomnia dapat dilihat pada Tabel insomnia kelompok kontrol, yang mengalami insomnia ringan adalah 9 responden 50% menjadi 6 33,3% menurun 16,7%, insomnia sedang sebanyak 5 27,8% menjadi 7 38,9% meningkat 11,1% dan insomnia berat 4 22,2% menjadi 5 27,8% meningkat 5,6%. Hasil uji paired samples test menunjukkan tidak didapatkan perbedaan yang bermakna antara pre test dan post test p>0,05, dengan nilai mean ± SD masing-masing 9,3 ± 3,7 dan 10,3 ± 3,4. Nilai ini menunjukkan peningkatan rerata skor insomnia pada kelompok kontrol tidak bermakna, dapat dilihat di Tabel 2. Distribusi Frekuensi Derajat Insomnia Sebelum dan Sesudah Mendengarkan Murotal Al Qur’an pada Kelompok Intervensi dan Kelompok KontrolKelompok Kategori Derajat InsomniaFrekuensiSebelum Sesudahn % n %Intervensin=19RinganSedangBerat56826,331,642,1114457,821,121,1Kontroln=18RinganSedangBerat95450,027,822,267533,338,927,8Tabel 1. Karakteristik RespondenKarakteristik RespondenIntervensi Kontrol p-valuen % n %Kelompok usia60-74 tahun75-90 tahun12763,236,881044,455,60,254*Jenis kelaminLaki-lakiPerempuan31615,884,261233,366,70,269**PendidikanTidak sekolahSDSMP106352,631,615,888244,444,411,21,000***PekerjaanIRTPetaniPedagang711136,857,95,3413122,272,25,60,989***Status pernikahanJandaDudaMenikah91947,45,247,491850,05,644,41,000***Tinggal bersamaSendiri Keluarga71236,863,231516,783,30,269**Kunjungan keluargaAda Tidak ada18194,75,318010001,000**Total 19 100 18 100*Chi-square Test ** Fisher’s Exact Test ***Kolmogorov Smirnov Test Efektivitas Mendengarkan Murotal Al-Qur’an terhadap Derajat Insomnia pada Lansia di Selter Dongkelsari Sleman 23Banyak faktor yang dapat menyebabkan peningkatan insomnia pada kelompok kontrol, menurut Nugroho sekitar 40% insomnia pada lansia disebabkan masalah fisik dan psikis10. Pada penelitian ini penyakit sik tidak dapat dikendalikan dan peneliti tidak mengkaji status penyakit responden sehingga, tidak dapat diketahui faktor yang menyebabkan peningkatan derajat insomnia. Cuaca pada saat penelitian dilakukan terjadi hujan disertai es kecil-kecil serta angin pada sore hari terjadi satu kali, yang menyebabkan ketakutan pada lansia baik kelompok kontrol maupun intervensi. Walaupun kelompok intervensi mengalami kejadian ini, namun kelompok intervensi masih mendapatkan perlakuan mendengarkan murotal Al-Qur’an dua kali lagi. Menurut Abdurrochman, et al mendengarkan murotal Al-Qur’an sekali saja dapat memunculkan gelombang delta yang mengambarkan kondisi seseorang dalam keadaan relaks8.Faktor inilah yang kemungkinan menyebabkan kelompok intervensi tidak mengalami peningkatan derajat insomnia karena masih mendapatkan perlakuan lagi dan hanya menyebabkan peningkatan derajat insomnia pada kelompok kontrol yang tidak mendapatkan perlakuan, namun peningkatan pada kelompok kontrol tersebut tidak bermakna. Faktor usia juga berkontribusi untuk gangguan tidur insomnia, dimana semakin bertambah usia maka, akan terjadi perubahan pola tidur7. Semakin bertambah usia, maka hormon melantonin yang diekskresikan pada malam hari dan berhubungan dengan tidur, menurun dengan meningkatnya umur, sehingga membuat lansia cenderung mengalami insomnia4. Mungkin faktor inilah yang dapat berkontribusi menyebabkan peningkatan derajat insomnia kelompok kontrol, namun walaupun demikian peningkatan tersebut tidak insomnia pada kelompok intervensi sebelum diberikan perlakuan mendengarkan murotal Al-Qur’an, yang mengalami insomnia ringan 5 26,3% menjadi 11 57,8% meningkat 31,5%, insomnia sedang 6 31,6% menjadi 4 21,1% menurun 10,5% dan insomnia berat 8 42,1% menjadi 4 21,1% menurun 20%. Hasil paired samples test menunjukkan perubahan mean pre test sebesar 10,9474 menjadi 8,1579 pada saat post test dengan p=0,001. sehingga penurunan derajat insomnia pada kelompok intervensi bermakna. Pada independent t test menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol p<0,05, dengan mean ± SD masing-masing kelompok -2,8 ± 3,0 dan 0,9 ± 3,5. Berarti mendengarkan murotal Al-Qur’an efektif menurunkan derajat insomnia pada lansia di selter Dongkelsari Sleman Yogyakarta. Dapat dilihat di Tabel 3 dan 3. Pengaruh Mendengarkan Murotal Al-Qur’an dengan Skor InsomniaKelompok Keterangan Paired Samples t testMean ± SD p-valueIntervensin=19 Pre testPost test10,9 ± 3,68,2 ± 4,2 0,001Kontrol n=18 Pre testPost test9,3 ± 3,710,3 ± 3,4 0,262Tabel 4. Perubahan Skor InsomniaKelompok Independent t test p-valuenMean ± SDIntervensiKontrol1918-2,8 ± 3,00,9 ± 3,50,001Secara umum responden pada kelompok intervensi yang mengalami insomnia sedang dan berat mengalami penurunan dan mengalmi peningkatan pada derajat insomnia ringan. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor yaitu responden mengikuti kegiatan senam jantung sehat yang dilakukan setiap Minggu dan pengajian rutin setiap Minggu Pon, yang diikuti oleh kurang dari 10 lansia pada kelompok kontrol dan kelompok intervensi. Pada kelompok kontrol tidak mengalami penurunan derajat insomnia kemungkinan karena yang mengikuti senam hanya sedikit. Menurut Setiawan senam bermanfaat untuk peningkatan kebugaran paru dan jantung serta mempertahankan fisik seseorang11. Latihan teratur mampu mengurangi stres, kecemasan dan depresi sehingga derajat insomnia juga berkurang. Hawari menyebutkan beberapa masalah tersebut saling tumpang tindih dengan yang lainnya12.Kelompok intervensi kegiatan mendengarkan murotal Al-Qur’an diberikan selama 8 hari berturut-turut dalam waktu 12 menit. Mendengarkan murotal Al-Qur’an merupakan suatu bentuk kegiatan yang memberi efek relaksasi dan ketenangan dalam tubuh. Al-Qur’an sendiri mempunyai unsur meditasi, autosugesti dan relaksasi baik dibaca ataupun didengarkan9. Efek ini selanjutnya akan memberikan respon emosi positif yang sangat berpengaruh dalam mendatangkan emosional positif selanjutnya ditransmisikan ke sistem limbik dan korteks serebral dengan tingkat koneksitas yang kompleks antara batang otak-hipotalamus-prefrontal kiri dan kanan-hipokampus-amigdala. Transmisi ini menyebabkan keseimbangan antara sintesis dan sekresi neurotransmitter seperti GABA Gamma Amino Butiric Acid dan antagonis GABA oleh hipokampus dan amigdala, dopamin, serotonin dan noreepinefrin yang diproduksi oleh 24 Fatma Siti Fatimah, Zulkhah Noor, 2015. JNKI, Vol. 3, No. 1, Tahun 2015, 20-25prefrontal, asetilkolin, endorn opiat alami dalam tubuh efek menenangkan oleh hipotalamus, terkendali juga ACTH Adrenocortico Releasing Hormone, sehingga mempengaruhi keseimbangan korteks adrenal dalam mensekresi kortisol, kadar kortisol normal mampu berperan sebagai stimulator terhadap respon ketahanan tubuh imunologik baik spesifik maupun non spesisif13. Hal ini berarti keadaan jiwa yang tenang, rileks secara tidak langsung mampu membuat keseimbangan dalam tubuh dan meningkatkan imunitas tubuh. Kemudian keadaan seimbang dapat mengurangi semua gangguan psikologis termasuk kenyamanan yang dirasa mampu membuat seseorang mudah untuk tertidur jika sudah merasa mengantuk. Efek rileksasi Al-Qur’an ini diterangkan dalam QS. Az-Zumar 39 23 yang artinya“Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik yaitu Al-Qur’an yang serupa ayat-ayatnya lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhan-Nya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka ketika mengingat Allah, dengan kitab itu Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barang siapa dibiarkan sesat oleh Allah, maka tidak ada seorangpun yang dapat memberi petunjuk”.Didukung penelitian Abdurrochman, et al yang merekomendasikan murotal Al-Qur’an untuk mengatasi insomnia, karena efek dari mendengarkan murotal Al-Qur’an adalah membuat tenang, relaksasi walaupun hanya satu kali didengarkan8. Hal ini terlihat dari rekaman EEG yang menunjukkan terapi murotal Al-Qur’an rata-rata didominasi munculnya gelombang delta sebesar 63,11%, gelombang ini timbul di daerah frontal kanan dan kiri otak. Berarti seseorang yang mendengarkan murotal Al-Qur’an dalam kondisi yang sangat tenang bahkan seperti gambaran seseorang yang tidur adalah penyembuh yang sempurna dari seluruh penyakit hati dan jasmani14. Pengaruh mendengarkan murotal Al-Qur’an terhadap aspek siologis dan psikologis, juga telah dibuktikan oleh Al-Qadi di Amerika Serikat. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa bacaan Al-Qur’an memiliki pen- garuh positif yang signikan dalam membuat efek relaksasi pada ketegangan urat-urat saraf. Diketahui bahwa ketegangan saraf dapat menurunkan daya tahan tubuh sehingga secara tidak langsung, hal ini dapat membantu meningkatkan status imunitas seseorang, yang pada insomnia derajat ringan sampai sedang dapat mengalami penurunan imunitas, sehingga efek relaksasi ini menjaga agar tidak jatuh pada kondisi sakit. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa Al-Qur’an berpengaruh besar hingga 97% dalam memberikan ketenangan dan menyembuhkan pernyataan di atas unsur spiritual salah satunya mendengarkan murotal Al-Qur’an mempunyai peran dalam upaya mensejahterakan lansia. Selain itu, tujuan dari spiritual tidak lain untuk memperoleh ketenangan dan secara langsung memambah keimanan seseorang. Kesimpulannya bahwa ketenangan jiwa dapat diperoleh melalui terapi psikoreligiusitas mendengarkan murotal Al-Qur’an. Sehingga mendengarkan Murotal Al-Qur’an dapat memelihara kesehatan jiwa dan memperkuat daya tahan sik serta mental terutama pada lansia dan khususnya mampu mengatasi DAN SARANMendengarkan murotal Al-Qur’an dalam waktu 12 menit selama 8 hari berturut-turut, efektif menurunkan derajat insomnia pada lansia di selter Dongkelsari Sleman Yogyakarta. Saran bagi lansia agar rutin mendengarkan murotal Al-Qur’an untuk mengurangi derajat Roach S. Introductory gerontological nursing. USA Lippincott Williams and Wilkins; Badan Pusat Statistik. Penduduk menurut umur dan jenis kelamin dalam angka Yogyakarta. Yogyakarta; Standhope M, LancesterJ. Community and public health nursing. St. Louis Mosby Years Books; Sudoyo AW. Buku ajar ilmu penyakit dalam Jilid 3. 3rd FKUI; Lumbantobing. Neurogeriatri. Jakarta Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; Potter, Perry. Fundamental keperawatan Buku 3. 7th ed. Jakarta Salemba Medika; Stanley M, Beare PG. Buku ajar keperawatan gerontik. 2nd ed. Jakarta EGC; Abdurrochman A, Wulandari RD, Fatimah N. The comparison of classical music, relaxation music and the qur’anic recital an Aep Study. J Sain MIPA. 2007 [cited 2011 Okt 5]. Available from 123456789/1163/t Anwar SR. Sembuh dengan Al Quran kitap kedokteran paling lengkap dan menakjubkan. Yogyakarta Sabil; Nugroho W. Keperawatan gerontik dan geriatrik. 3rd ed. Jakarta EGC; 2008. ... Acetylcholine, endorphins natural opiates in the body's calming effect by the hypothalamus. ACTH Adrenocortico Releasing Hormone is also balanced, thus affecting the balance of the adrenal cortex in secreting cortisol, normal cortisol levels are able to act as stimulators for both specific and nonspecific immunological immune response Fatimah, 2012;Manocha, 2014. A calm state of the soul can create a balance in the body that can reduce all psychological disorders including disorders of sleep quality. ...Background Type 2 DM can not be cured, but can be controlled by controlling blood glucose levels and improving sleep quality of sufferers. Decreased sleep quality can cause endocrine and metabolic disorders such as abnormal glucose tolerance, insulin resistance, and reduced response to insulinPurpose The purpose of this study is to analyze the effect of autogenic relaxation with sandalwood aromatherapy on the quality of sleep in patients with type 2 diabetes mellitusMethod This research is a Quasy Experiment research pre-post control group design. The population in this study were all type 2 DM DM beneficiaries and the sample used was 60 respondents using simple random sampling. The independent variable is autogenic relaxation with sandalwood aromatherapy while the dependent variable is sleep quality. The data in this study are numerical so that it is analyzed using parametric statistical tests namely paired sample t test and independent sample t The results showed that the quality of pre and post sleep based on the Paired t-test obtained p value = 0,000 p < and in the intervention group an increase in sleep quality was greater than the control group marked by the t-value of 22 , 40. Based on the independent sample t-test, p = 0,000 was obtained, so it can be concluded that there were significant differences in sleep quality changes between the control and intervention Autogenic relaxation with sandalwood aromatherapy has a positive impact on sleep quality. The use of autogenic relaxation with sandalwood aromatherapy can be considered as one of the interventions in improving sleep quality that can be carried out routinely even on a daily basis especially for people with type 2 diabetes... Penelitian yang dilakukan oleh [10] menunjukkan hasil bahwa terapi mendengarkan Al-Quran dapat meningkatkan kesehatan mental masyarakat dan dapat digunakan sebagai psikoterapi. Penelitian yang dilakukan oleh [11] menunjukkan hasil bahwa terapi Al-Qur'an efektif dalam menurunkan derajat insomnia pada lansia. Penelitian yang dilakukan oleh [12] menunjukkan hasil bahwa kecemasan pasien yang akan menjalani operasi dapat menurun dengan mendengarkan Al-Qur'an dan terjemahannya. ... Denanda Agnes Safitriendang zulaicha susilaningsihThe condition of intellectual disability occurs in 1-2% of the total population of children in the world and 80% of them have sleep disorders. Sleep disorders of them tend to be chronic and persist until adolescence or adulthood. Due to sleep disorder they will feel fatigue, drowsiness, and feeling lazy so it lead to the bad impact on children’s learning concentration & memory. To overcome this, therapy is required to improve children’s sleep quality. One of the nonpharmacological therapy that can be done is murotal therapy. This study aims to determine the effect of murotal therapy on sleep quality of children with intellectual disability in SLB-C YPSLB Kerten Surakarta. The type of research used in this research is pre-experimental method with one group pre-post test design. The sample in this research is 30 respondents of children with intellectual disability and their parents using purposive sampling technique. The instrument of this research using SDSC questioner and data analysis with Wilcoxon Signed Rank Test. The result showed that there was influence of murotal therapy on sleep quality of children with intellectual disability in SLB-C YPSLB Kerten Surakarta with p-value=0,001. Andri AbdurrochmanR D WulandariN FatimahSome Moslems believe that their holly book The Qur'an had special features besides just the divine revelation of God. They recite reading or listening to certain chapters or verses for some certain occasions, when some ones is dying, exorcism, healing the sickness or illness, etc. They also said that they feel composed after The Qur'anic recitals. Meanwhile, classical music and relaxation music are the common auditory stimulus. The relaxation music is the instrumental music mixed with natural sounds. So, we studied the effects of these auditory classical music, relaxation music and the Qur'anic recital in the electroencephalography record and compared to each other. It is an auditory evoked potential AEP study. We recorded the AEP of 5 subjects of volunteer while they are listening to classical music, relaxation music and the Qur'anic recital that we were prepared. The AEP records of classical music and relaxation music are same as any others study. They are dominated with α-wave. But, the AEP record on the Qur'anic recital was dominated with δ-wave. Worrying of this sleep response, we took another 5 subjects of volunteer to record theirs AEP response under the others Qur'anic recital. Again, they're dominated with δ-wave, tough all subjects did not fall asleep. So, we concluded that the Qur'anic recital has different feature from the others two it could be used for sleep-disorder Fakultas Kedokteran Universitas IndonesiaLumbantobingNeurogeriatriLumbantobing. Neurogeriatri. Jakarta Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; menurut umur dan jenis kelamin dalam angka Yogyakarta. YogyakartaStatistik Badan PusatBadan Pusat Statistik. Penduduk menurut umur dan jenis kelamin dalam angka Yogyakarta. Yogyakarta; dengan Al Quran kitap kedokteran paling lengkap dan menakjubkan. Yogyakarta SabilS R AnwarAnwar SR. Sembuh dengan Al Quran kitap kedokteran paling lengkap dan menakjubkan. Yogyakarta Sabil; gerontological nursing. USA Lippincott Williams and WilkinsS RoachRoach S. Introductory gerontological nursing. USA Lippincott Williams and Wilkins; PotterPotter, Perry. Fundamental keperawatan Buku 3. 7th ed. Jakarta Salemba Medika; gerontik dan geriatrikW NugrohoNugroho W. Keperawatan gerontik dan geriatrik. 3rd ed. Jakarta EGC; ajar keperawatan gerontikM StanleyP G BeareStanley M, Beare PG. Buku ajar keperawatan gerontik. 2nd ed. Jakarta EGC; ajar ilmu penyakit dalam Jilid 3A W SudoyoSudoyo AW. Buku ajar ilmu penyakit dalam Jilid 3. 3rd FKUI; 2006.
Mendengarkanbacaan Al-Qur'an (Murottal) - Landasan Teori Mendengarkan bacaan Al-Qur'an (Murottal) Dalam dokumen PENGARUH MENDENGARKAN BACAAN AL-QUR'AN SURAT AR-RAHMAN DAN TERJEMAHNYA TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS TIDUR SISWI KELAS I MTs MU'ALLIMAAT YANG MENGALAMI CEMAS PERPISAHAN (Halaman 53-62) A. Landasan Teori 3.
Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin ditanya “sebagian orang mendengarkan Qur’an sebelum tidur, atau juga ketika sedang sibuk mengerjakan yang lain. Apakah ini adab yang baik dan bagaimana hukumnya?”Beliau menjawabهذا ليس من الآداب، ليس من الآداب أن يتلى كتاب الله ولو بواسطة الشريط وأنت متغافل عنه، لقول الله تبارك وتعالى { وَإِذَا قُرِئَ الْقُرْآنُ فَاسْتَمِعُوا لَهُ وَأَنْصِتُوا }“mendengarkan murrattal sambil mengerjakan yang lain ini bukan adab yang baik. Bukan adab yang baik terhadap Al Qur’an jika Al Qur’an dibacakan lalu ia sibuk mengerjakan yang lain, berdasarkan firman Allah Ta’ala yang artinya Jika dibacakan ayat Qur’an maka dengarkanlah dan diamlah QS. Al A’raf 204”Lalu beliau mengatakanبعض الناس يقول لي لا ينام إلا على سماع القرآن، إذا كان كذلك فلا بأس إذا كان مضطجعاً ينتظر النوم ما عنده شغل، فيستمع هذا لا بأس به، ومن استعان بسماع كلام الله، على ما يريد الإنسان من الأمور المباحة، لا بأس ليس هناك مانع“Sebagian orang berkata kepadaku saya tidak bisa tidur kecuali dengan mendengar Al Qur’an. Jika demikian maka tidak masalah. Jika ia sudah berbaring, menunggu tertidur dan tidak mengerjakan apa-apa lalu ia mendengarkan Al Qur’an, maka tidak mengapa. Dan meminta pertolongan dengan kalamullah Al Qur’an untuk perkara-perkara mubah yang diinginkan, hukumnya mubah. Tidak ada masalah”.Liqa Baabil Maftuh, 146/9Post navigation - Ternyata mendengarkan lantunan Al Qur'an ketika tidur memiliki manfaat luar biasa bagi otak seseorang hendak tidur lalu menyimak dan mendengar Al-Qur'an maka itu akan terekam di dalam otaknya. Karena kalau manusia tidur semua yang ada di dalam tubuh menurun drop kecuali satu yang aktif, yaitu otak. Mendengarkan Al Qur'an saat tidur itu banyak manfaatnya seperti mampu membuat kepala menjadi fresh, kemudian otak dan saraf menjadi lebih hidup karena diaktifkan kembali oleh bacaan-bacaan banyak ayat dalam Al Qur’an yang selalu mendahulukan indra pendengaran salah satunya firman AllahWa laa taqfu maa laisa laka bihii 'ilm, innas-sam'a wal-bashoro wal-fu`aada kullu ulaaa`ika kaana 'an-hu mas`uulaa"Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya." QS. Al-Isra' 17 Ayat 36Untuk itu umat Islam dianjurkan untuk rutin mendengarkan Al-Quran atau Murotal karena sebagian yang ingin menghafal Al-Quran harus banyak mendengar bacaan Al-Qur’an. Allah menurunkan Al-Quran sebagai obat dan penyembuh dari segala penyakit baik jasmani maupun rohani, sebagaiman Hadits Ibnu Mas’ud juga, Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda;“Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Kitabullah, maka dia akan mendapatkan satu kebaikan sedangkan satu kebaikan itu bernilai sepuluh kali lipatnya, aku tidak mengatakan Alif Laam Miim sebagai satu huruf, akan tetapi Alif sebagai satu huruf, Laam sebagai satu huruf dan miim sebagai satu huruf.” HR. At-Tirmidzi 2910 dan dishahihkan al-Albani. Wallahu A'lam Bishawab Fitri Bismillah ana mau tanya “apa hukumnya mendengarkan murotal Al Quran sambil tiduran sampai tertidur rekamanya terus bersuara pendengarnya tertidur” atas perhatian & jawaban yg diberikan ana ucapkan jazakumullahu khairanBismillah. Hukum asal mendengarkan tilawah al Quran adalah boleh dgn segala kondisi; baik sambil berdiri, duduk maupun berbaring, krn mendengarkan tilawah al Quran adalah ibadah jika diniatkan dgn nya mencari pahala dari Nya. Hal berdasarkan firmanNyaالَّذِينَ يَسْتَمِعُونَ الْقَوْلَ فَيَتَّبِعُونَ أَحْسَنَهُ ۚ أُولَٰئِكَ الَّذِينَ هَدَاهُمُ اللَّهُ ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمْ أُولُو الْأَلْبَابِ“Orang² yg mendengarkan perkataan kemudian mereka mengikuti yang terbaiknya, mereka itulah orang² yg telah Alloh beri petunjuk, dan mereka itulah orang² yang memiliki akal”. [Qs. Az-zumar 18] Dan tentulah sebaik-baik perkataan adalah firmanNya. Maka ketika mereka mendapatkan pujian, berarti mendengarkannya krn Alloh adalah org yg mendengarkan tilawah al Quran ada beberapa keadaan 1. Orang yg mendengarkannya sambil mentadaburinya. Ini adalah sebaik² keadaan. 2. Orang yg mendengarkannya untuk menjaga hafalannya, ini pun keadaan yang baik. 3. Orang yang mendengarkannya namun hatinya lalai dari dzikir kpd Nya. Ini adalah seburuk² 1&2 merupakan kelompok yang mendapatkan pujian berdasarkan firman Alloh ta’alaالَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ“Orang² yang mengingat Alloh sambil berdiri, duduk dan berbaring serta memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi seraya berkata wahai Robb kami, tidak lah ada pada penciptaan Engkau ini yang sia², maka lindungi kami dari api neraka”. [Qs. Ali Imron 191]Sedangkan kelompok ke-3 adalah kelompok yg tercela berdasarkan firmanNyaمَثَلُ الَّذِينَ حُمِّلُوا التَّوْرَاةَ ثُمَّ لَمْ يَحْمِلُوهَا كَمَثَلِ الْحِمَارِ يَحْمِلُ أَسْفَارًا ۚ بِئْسَ مَثَلُ الْقَوْمِ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِ اللَّهِ ۚ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ“Permisalan org² yg dipikulkan kpdnya kitab taurot kemudian mrk tdk memikulnya adalah seperti seekor keledai yg memikul lembaran². Sungguh buruk permisalan org² yg mendustakan ayat² Alloh, dan Alloh tiada memberi hidayah kpd org² yg zalim”. [Qs. Al-jumu’ah 5]Kesimpulan mendengarkan tilawah al Quran adalah boleh dengan posisi yang telah disebut di atas, namun hendaknya jangan lalai dari memperhatikan kandungan dan maknanya, dan jika kita telah merasa kantuk saat mendengarnya maka hendaknya dia matikan suara tilawah tersebut sehingga kita tidak mencampakkannya atau lalai darinya. Wallohu a’lam.Al Ustadz Muhammad Sholehudin HafizhahullahSumber WhatsApp Salafy Indonesia Apakah boleh mendengarkan ayat Alquran saat tidur? iya, boleh," kata Syaikh Sami. Dia menilai, mendengarkan murottal Al-Qur'an jauh lebih baik ketimbang mendengarkan musik atau lagu-lagu sejenisnya sebagai pengantar tidur. Maka, tidak masalah jika seseorang menyibukkan diri dengan bacaan Al-Qur'an sampai tertidur. Apa hukum mendengarkan alquran di hp? Lalu bagaimana sebenarnya hukum membaca Al-Qur'an di hp? Faktanya para ulama bersepakat bahwa mubah/boleh hukumnya menggunakan gawai untuk membaca Al-Qur'an. Menurut Profesor Quraish Shihab sesungguhnya Al-Qur'an itu turun dalam bentuk suara kepada Rasulullah SAW. Apakah boleh mendengarkan murotal saat bekerja? Atas dasar itu, Abi Amir tidak membenarkan seseorang mendengarkan murotal sambil beraktivitas. Dia menyitir Surah Al-A'raf ayat 203. Dalam ayat tersebut, Allah Ta'ala memerintahkan hamba-Nya untuk fokus ketika dibacakan ayat-ayat Al-Qur'an. Bolehkah memutar murottal? Silakan, boleh, sah hukumnya," tegas Ustadz Adi Hidayat. UAH membagikan kebiasaanya di rumah saat memutar murottal Al Qur'an.
Saatini, playlist juz 30 ini juga ada beberapa jenis playlist. Ada yang untuk dipasang malam hari, ada juga yang siang hari atau waktu lainnya selain sebelum tidur. Saat malam hari menjelang tidur, aku pasangkan playlist khusus untuk momen ini. Tadinya aku pasang random dan banyak. Akhirnya aku mulai kerucutkan lagi jadi gak terlalu banyak.
Nadaini termasuk jenis yang lambat ketika dilantunkan, namun memiliki efek penuh kekhidmatan serta mudah dikenali. Anda akan merasa sedang berada di wilayah timur apabila sedang mendengarkan alunan murrotal yang satu ini. Jiharka; Apabila Anda ingin mendengarkan nada yang manis, serta menggetarkan hati Anda, maka alunan ini adalah yang paling tepat. aMQL. 462 213 336 57 189 436 418 140 403

mendengarkan murotal saat tidur